HARIAN RAKYAT INDONESIA

Taktik Rusia Melibatkan Korea Utara: Diplomasi Strategis atau Jalan Buntu?

Oleh : Hendric Setiawan
Mahasiswa Fakultas Ilmu Hukum 
Unpam Serang 
Dosen Pengampu: Risky Amelia,S.H,M.H

SERANG,- Taktik Rusia melibatkan Korea Utara dalam dinamika geopolitik global adalah langkah yang mengundang banyak pertanyaan. Sebagai mahasiswa hukum,Saya melihat langkah ini sebagai strategi yang penuh risiko, meski memiliki tujuan jangka pendek yang jelas. Pertanyaannya adalah: Apakah ini benar-benar langkah diplomasi strategis, atau justru berakhir menjadi jalan buntu yang melemahkan posisi Rusia dalam tatanan internasional?

Diplomasi Strategis: Kalkulasi Geopolitik Rusia

Langkah Rusia mendekati Korea Utara dapat dilihat sebagai taktik untuk memperkuat posisinya dalam menghadapi tekanan Barat, terutama terkait konflik Ukraina. Korea Utara, yang juga menghadapi isolasi internasional, menjadi mitra potensial bagi Rusia dalam mencari dukungan politik, ekonomi, dan militer. Dukungan Korea Utara dapat dimanfaatkan Rusia untuk mengurangi dampak sanksi internasional, memperluas jaringan aliansi, dan meningkatkan tekanan terhadap negara-negara Barat.

Selain itu, langkah ini juga mengirimkan pesan bahwa Rusia memiliki kemampuan untuk membangun hubungan dengan negara-negara yang selama ini dianggap "terkucil" oleh Barat. Ini mencerminkan upaya untuk menciptakan tatanan dunia multipolar yang tidak sepenuhnya didominasi oleh kekuatan Barat.

Jalan Buntu: Risiko dan Dampaknya

Namun, melibatkan Korea Utara juga membawa risiko besar. Korea Utara adalah negara dengan reputasi yang buruk dalam pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran hukum internasional, termasuk program nuklirnya yang kontroversial. Dukungan yang terlalu erat dengan Korea Utara dapat merusak kredibilitas Rusia di mata komunitas internasional, terutama di antara negara-negara yang mencoba mengambil posisi netral dalam konflik Ukraina.

Selain itu, hubungan ini bisa menciptakan ketegangan baru di Asia Timur, terutama dengan Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Jika konflik di kawasan tersebut meningkat, Rusia mungkin harus menghadapi tekanan internasional yang lebih besar, yang pada akhirnya dapat memperlemah posisinya.

Pandangan Saya Sebagai mahasiswa akankah mengambil Langkah Bijak atau sebuah kesalahan ?, 

Saya melihat bahwa langkah Rusia melibatkan Korea Utara adalah strategi yang berisiko tinggi. Meski ada keuntungan jangka pendek, seperti memperkuat aliansi politik dan militer, langkah ini cenderung mengorbankan posisi jangka panjang Rusia dalam tatanan global. Dalam upaya memperkuat diri, Rusia justru dapat terjebak dalam aliansi yang tidak stabil dan sulit dipertahankan.

Kesimpulan yang dapat di ambil yaitu Taktik Rusia melibatkan Korea Utara adalah pedang bermata dua: di satu sisi, ini adalah langkah diplomasi strategis yang mencerminkan resistensi terhadap tekanan Barat; di sisi lain, ini adalah langkah yang berisiko menjadi jalan buntu, baik secara politik maupun diplomatik. Dunia kini menyaksikan apakah Rusia mampu mengelola hubungan ini dengan bijaksana, atau justru menghadapi konsekuensi yang lebih besar di masa depan.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR