![]() |
Oleh : Deffry Ratna Helda Tanod Mahasiswi Fakultas Ilmu Hukum Unpam Serang Dosen Pengampu: Risky Amelia,S.H,M.H |
SERANG,- Sebagai mahasiswa hukum,Saya melihat pertemuan yang diadakan di Beijing dengan melibatkan 17 negara yang disebut sebagai "Sahabat Perdamaian" dalam pembicaraan mengenai krisis Ukraina sebagai inisiatif yang signifikan dalam mencari solusi damai atas konflik yang sedang berlangsung.
Langkah ini menunjukkan bahwa upaya multilateral masih relevan dan diperlukan dalam menciptakan stabilitas global, terutama dalam konflik sebesar ini.
Mengapa Inisiatif Beijing Penting?
Langkah China menginisiasi pembicaraan ini menunjukkan ambisinya untuk berperan sebagai mediator global yang kredibel.
Dengan mengumpulkan negara-negara yang memiliki posisi beragam terkait konflik Ukraina, Beijing menciptakan platform untuk menyuarakan kepentingan kolektif dunia, terutama negara-negara Global South, yang sering merasa suaranya terpinggirkan dalam tatanan global yang didominasi negara-negara Barat.
Selain itu, inisiatif ini juga mencerminkan keinginan China untuk mempromosikan pendekatan diplomatik yang berbeda dari sanksi atau tekanan militer.
Prinsip yang diusung adalah dialog, pengurangan ketegangan, dan penghormatan terhadap kedaulatan negara-negara yang terlibat, sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Namun tantangan dan potensial, pertemuan ini juga menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa negara peserta mungkin memiliki kepentingan yang bertentangan atau kurang percaya pada peran Beijing sebagai mediator netral.
Selain itu, tanpa partisipasi langsung dari pihak-pihak utama dalam konflik, seperti Ukraina, Rusia, atau negara-negara Barat, hasil pertemuan ini mungkin tidak memiliki dampak langsung terhadap penyelesaian konflik.
Meski begitu, pertemuan ini tetap memiliki potensi besar untuk:
1. Menghidupkan kembali diplomasi multilateral.
2. Mendorong penyelesaian konflik berbasis dialog, bukan konfrontasi.
3. Memperkuat posisi negara berkembang dalam proses penyelesaian konflik global.
Sebagai mahasiswa, Saya memberikan perspektif percaya bahwa pertemuan seperti ini adalah langkah penting untuk menciptakan pendekatan baru dalam menyelesaikan konflik global. Dunia membutuhkan lebih banyak inisiatif yang menempatkan perdamaian sebagai prioritas utama, dengan melibatkan semua pihak secara inklusif.
Meski belum sempurna, inisiatif Beijing adalah cerminan harapan bahwa diplomasi dan dialog masih menjadi jalan terbaik untuk menyelesaikan konflik yang kompleks seperti krisis Ukraina.
Kesimpulan dari opini Saya yaitu Pertemuan di Beijing adalah bukti bahwa solusi damai tetap memungkinkan, meski menghadapi tantangan besar.
Dengan dukungan komunitas internasional yang lebih luas, inisiatif ini dapat menjadi titik awal untuk mendorong dialog yang konstruktif dan mengakhiri penderitaan akibat konflik. Dunia harus mendukung setiap langkah yang mendekatkan kita pada perdamaian yang berkelanjutan.