Nanggung - Kebijakan mutasi seorang siswi SMPN 1 Nanggung berinisial NBUP kelas VII menuai protes. Orang tua korban tidak terima dan mempertanyakan salah satu didalam rekomendasi mutasi disebutkan bahwa keluarganya tidak utuh (orang tuanya berpisah).
Orang tua siswa berinisial MF, merasa dirugikan dan luka atas salah satu pernyataan didalam rekomendasi tersebut.
Diterangkan MF, poin poin didalam rekomendasi pindah anaknya dengan alasan, Jarang masuk, Keluarga tidak utuh (Orang tuanya sudah pisah), Anak sering kabur kaburan dari rumah, Merokok dan terakhir video merokok di upload di tiktok.
"Ini tidak masuk akal dan sudah menyebabkan luka. Jadikan ini sudah dirugikan gitu, apalagi membawa rumah tangga sudah tidak utuh atau orang tua sudah berpisah. Sementara rumah tangga saya harmonis," tutur orang tua siswa, MF, kepada pewarta dikediamannya, Jumat (14/03/2025).
MF mengungkapkan, sebetulnya, anaknya akan dipindahkan ke SMP PGRI Leuwiliang. Namun pihak SMP PGRI Leuwiliang belum bisa menerima, karna ada rekomendasi tersebut.
"Jadi saya meminta alasan tertentu kenapa belum diterima, terus pihak SMP PGRI Leuwiliang memberitahukan rekomendasi tersebut yang dikirim dari SMPN 1 Nanggung," ungkapnya.
Berhasil konfirmasi, pihak SMPN 1 Nanggung membantah memberikan rekomendasi tersebut. Kepala Sekolah, Apep Atang Suryana, menegaskan kalau pihaknya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi tersebut.
"Yang mengeluarkan ini siapa? Kenapa harus nanya ke saya? Siapa nama orang tuanya," tanya Kepala Sekolah SMPN 1 Nanggung, Apep Atang Suryana melalui pesan singkat WhatsApp kepada pewarta, Jumat (14/03/2025).
Apep menerangkan, Sebelumnya pihak sekolah telah memberikan pembinaan terhadap NBUP. Namun karena tidak dapat berubah akhirnya pihak sekolah memberikan kebijakan mutasi.
"Benar telah dimutasi. Namun, sekolah tidak pernah menyebarkan tulisan di atas (rekomendasi). Apalagi ngasih ke wartawan. Jadi kalau ada tuduhan seperti itu, saya rasa tidak benar. Singkat padat sudah dijelaskan. "Sekolah tidak menyebarkan tulisan itu, rekomendasi itu intern antar sekolah,"tegasnya.
Dirinya pun mengancam akan menempuh jalur hukum, bilamana tuduhan yang membuat rekomendasi itu dari pihak SMPN 1 Nanggung.
"Sekali saya jelaskan tulisan wa itu bukan dari guru SMPN 1 Nanggung. Kalau itu masih disebutkan dari staf saya yang menyebarkan isu tersebut, berarti saya akan tempuh jalur hukum supaya cepat selesai," tuntasnya.
Ancaman tersebut dianggap sumir karna tidak dijelaskan siapa yang akan dilaporkan.
Diketahui, rupanya proses mediasi antara pihak SMPN 1 Nanggung dan orang tua murid (MF) telah dilakukan namun gagal menemui titik temu karena, MF merasa sakit hati dan malu, nama baik keluarganya yang harmonis tercoreng gegara disebutkan dalam rekomendasi hubungan keluarganya tidak utuh (orang tuanya berpisah).
Pewarta : Dipidi